INTERNASIONAL

Aktivis Perempuan: Lelaki Boleh Punya Budak Seks

Seorang politikus perempuan Kuwait dihujani kecaman karena mengusulkan agar perbudakan seks dilegalkan agar kaum lelaki Kuwait tidak ber...

18 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »
POLITIK

Pancasila Belok Kanan, Kiri, lalu Mati

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KHA Hasyim Muzadi menegaskan, Pancasila merupakan ideologi yang diakui dunia, tetapi ...

18 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Aktivis Perempuan: Lelaki Boleh Punya Budak Seks

Seorang politikus perempuan Kuwait dihujani kecaman karena mengusulkan agar perbudakan seks dilegalkan agar kaum lelaki Kuwait tidak ber...

18 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Biaya Operasi Payudara Malinda Dee Ditanggung Jamkesmas

Tersangka kasus penggelapan dana nasabah Citibank, Malinda Dee, akan menjalani operasi radang payudara. Uniknya, biaya operasi itu akan d...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Sultan Tak Ketahui Deklarasi Partai Nasdem

Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan sama sekali tidak mengetahui rencana deklarasi besar-besaran Partai Nasdem pada 26 Juli 2011 men...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

MOST RECENT

  1. Pancasila Belok Kanan, Kiri, lalu Mati
  2. Aktivis Perempuan: Lelaki Boleh Punya Budak Seks
  3. Mengenal Sejarah Karawang
  4. Bendungan Walahar Karawang
  1. Moy says:Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

GALERI PHOTO

Mengenal Sejarah Karawang

 Kabupaten Karawang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Karawang. Kabupaten ini berbatasan...

18 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Telukjambe Timur dan Rawamerta Melaju

Kesebelasan Telukjambe Timur berhasil mencukur tim Kecamatan Telukjambe Barat dengan skor 8-0 dalam lanjutan Kapolres Cup yang digelar d...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Kapitalisme Global Penyebab Kerusakan Lingkungan

Engkos Koswara  Secara umum masalah lingkungan yang dihadapi manusia sekarang adalah rata-rata suhu bumi yang meningkat. Konsumsi ...

17 Jun 2011 / 1 Comments / Read More »

Sejarah Pertanian

Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno.  ...

15 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

RSUD KARAWANG, NERAKA BAGI PASIEN MISKIN

Penulis : Engkos KoswaraAnggota Serikat Petani Karawang (SEPETAK) Rumah Sakit Umum Daerah Karawang dibangun dari cucuran keringat dan gena...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

NASIONAL

Pancasila Belok Kanan, Kiri, lalu Mati

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KHA Hasyim Muzadi menegaskan, Pancasila merupakan ideologi yang diakui dunia, tetapi ...

18 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Biaya Operasi Payudara Malinda Dee Ditanggung Jamkesmas

Tersangka kasus penggelapan dana nasabah Citibank, Malinda Dee, akan menjalani operasi radang payudara. Uniknya, biaya operasi itu akan d...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Siapa Bank Terbaik Menurut Survei?

BNI dinilai sebagai bank yang mengalami peningkatan layanan paling pesat setahun ini.Lembaga riset Marketing Research Indonesia (MRI) yang...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Sultan Tak Ketahui Deklarasi Partai Nasdem

Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan sama sekali tidak mengetahui rencana deklarasi besar-besaran Partai Nasdem pada 26 Juli 2011 men...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

KOMPUTER

Sejarah perkembangan Komputer

Perkembangan komputer dari masa ke masa salalu mengalami peningkatan. Pada awalnya komputer bukanlah alat yang diciptakan untuk berbagai...

17 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Jenis - jenis komputer

 1.    PC atau Personal Computer Sesuai dengan namanya personal komputer,maka PC adalah komputer yang ditujukan untuk ...

15 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

Sejarah Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk men...

13 Jun 2011 / 0 Comments / Read More »

EKONOMI

  • Siapa Bank Terbaik Menurut Survei?

    BNI dinilai sebagai bank yang mengalami peningkatan layanan paling pesat setahun ini.Lembaga riset Marketing Research Indonesia (MRI) yang...

  • Rupiah Masih Lemas

    Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta Jumat (17/6/2011)  pagi melemah tujuh poi...

  • Kalau Harga Tanah Gila-gilaan Siapa Mau Beli?

    Kenaikan harga tertinggi properti belakangan ini terjadi pada properti komersial, sementara untuk hunian atau perumahan, terjadi kenaik...

  • Tiga Negara Siap Gantikan Sapi Australia

    Negara Brasil dan Kanada sanggup memenuhi berapa pun kebutuhan sapi bakalan, sapi bibit, dan daging sapi ke Indonesia sepanjang kebijakan...

|

Pancasila Belok Kanan, Kiri, lalu Mati


Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KHA Hasyim Muzadi menegaskan, Pancasila merupakan ideologi yang diakui dunia, tetapi praktiknya pernah dibelokkan ke kiri, kanan, lalu tidak berbelok ke mana-mana atau mati.    
"Di era Orde lama, Pancasila keok karena terlalu ke kiri, lalu di era Orde baru justru terlalu ke kanan, dan di era Orde Reformasi justru jalan di tempat karena tidak berbelok ke mana-mana atau mati," katanya dalam seminar nasional di gedung Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Sabtu (18/6/2011).      
Hasyim mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara seminar bertajuk "Reaktualisasi Ideologi Pancasila" yang diselenggarakan PW NU Jatim untuk memperingati hari lahir (Harlah) ke-88 NU pada 16 Rajab 1432 Hijriah dengan pembicara, antara lain, Prof Dr H Suko Wijono MA dari Laboratorium Pancasila Malang.      
Menurut mantan Ketua Umum PB NU itu, Pancasila di Orde Reformasi justru disalahkan karena dianggap sebagai biang kesalahan yang ada, dan Pancasila dianggap tidak mampu memberikan jawaban sama sekali.      
"Padahal, apa yang terjadi itu akibat dari kita yang tidak manut (patuh) kepada Pancasila sehingga terjadi keuangan yang mahakuasa, kemanusiaan yang tidak beradab, persatuan yang tidak ada lagi, kepemimpinan yang jalan sendiri tanpa peduli nasib rakyat, serta keadilan sosial, ekonomi, dan hukum yang mirip jauh panggang dari api," katanya.      
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam di Malang dan Depok itu mengatakan, banyak ulama besar di dunia mengakui kebenaran ulama Indonesia memilih konsep "negara-bangsa" dengan Pancasila sebagai dasar negara. "Banyak ulama besar di dunia yang membenarkan ulama Indonesia dalam memilih konsep negara bangsa karena kalau di suatu negara itu ada lebih dari satu agama, maka konsep yang benar adalah 'Dzimmiatul Islam'. Jadi, NU lebih maju dari orang lain, bahkan di dunia," katanya.   
Hasyim menilai, Pancasila merupakan ideologi pemersatu dan pembeda. Pancasila merupakan pemersatu bagi negara dengan multiagama, sedangkan Pancasila sebagai pembeda merupakan ideologi yang tidak sekuler dan tidak agamis.
"Pancasila yang tidak memilih negara sekuler dan negara agama, melainkan negara bangsa, itu bukan berarti meniadakan agama, tetapi agama yang diadopsi bukanlah tekstual, melainkan nilai-nilai agama. Misalnya, Undang-Undang Antikorupsi itu sangat agamis," katanya.      
Terbukti, pilihan para ulama Indonesia dari kalangan NU tersebut mampu menjaga kerukunan dalam kemajemukan, dan NU sendiri mampu menjadi "jangkar" bagi keberagamaan yang terlalu tekstual, baik terlalu tekstual ke Islam maupun terlalu tekstual ke komunis/liberal.      
"Itu beda dengan negara agama, tetapi akhirnya tidak menerapkan nilai-nilai agama, seperti negara Islam, tetapi warganya justru menyetrika tenaga kerja wanita dari Indonesia," katanya.      
Senada dengan itu, Wakil Kepala Laboratorium Pancasila dari Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr H Suko Wijono MA mengakui bahwa NU memang merupakan rujukan tentang Pancasila karena tokoh NU, KH Wahid Hasyim, merupakan salah satu panitia perumusan dasar negara.      
"Tetapi, era Orde Reformasi membuat orang menghindari Pancasila karena Pancasila dianggap berbau Orde Baru, namun untuk masa sekarang semangat reaktualisasi Pancasila mengalami kendala globalisasi, yakni kapitalisme, liberalisme, dan radikalisme," katanya.    
Ia mencontohkan, kapitalisme telah membuat televisi menjadi sangat memengaruhi kehidupan, bahkan 90 persen kerusakan moral remaja di kota-kota besar akibat televisi.      
"Kapitalisme membuat pemilik televisi hanya mementingkan pasar, mementingkan iklan, mementingkan pemilik media, tetapi mereka mengabaikan publik, atau bahkan mengorbankan masyarakat, dan karena itu perlu reaktualisasi. Untuk itu, jangan membantu Pesantren Al-Zaytun, tetapi bantu pesantren NU untuk membudayakan Pancasila," katanya. 

Narasumber : Kompas.com

Posted by Moy on 09.34. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Pancasila Belok Kanan, Kiri, lalu Mati"

Leave a reply

Blog Archive

Recently Added